Pages

Search

Friday 25 February 2011

PSSI, we love u

Mungkin ini suara hati supporter bola lewat lagu...

Friday 18 February 2011

Cara buat banner tanpa perlu situs pengupload

Sebenarnya  yang dimaksud "tanpa situs pengupload" disini ialah situs pengupload  semacam “Photobucket”, "flickr", dsb. Pada kali ini yang penting gambar yang akan kita jadikan banner sudah pernah diupload ke internet, misalnya dengan menginsertkan pada blog kita atau kita bisa mengambil dari situs lain. Yang terpenting kita bisa mendapatkan URL dari gambar tersebut.
Step-step nya:
1.       Ambil URL dari gambar.
Bila sudah tersedia URL nya ya Copy saja. kalau tidak tahu. Caranya: Klik kanan gambar, klik Copy URL gambar lalu Paste pada Notepad atau MS. Word (untuk melihat URL gambar)
*dengan cara yang sama anda juga bisa dapatkan URL gambar diblog anda

2.        Bila anda menggunakan wordpress ambil widget text, bila anda menggunakan Blogspot ambil Gadget HTML/JavaScript,  lalu isi dengan:

Contoh:

<a href="http://bennyantama.blogspot.com" target="_blank"><img src=" http://avicendbenny.files.wordpress.com/2009/05/prof-pict.jpg" border="0"></a>


atau
        
<a href="http:// bennyantama.blogspot.com" target="_blank"><img src=" http://avicendbenny.files.wordpress.com/2009/05/prof-pict.jpg?w=300&h=224" border="0"></a>
  
3.   Pilih yang kedua kalau mau mengatur besar kecilnya gambar
4.       Tulisan berwarna merah ganti dengan alamat link yang akan anda jadikan tujuan dari Banner,
Tulisan berwarna hijau ganti dengan URL gambar kita,
Pada tulisan berwarna biru kita  dapat mengatur besar kecil nya gambar, caranya dengan mengubah angka disana, w=300 adalah untuk lebar, makin besar anda tulis angkanya ,maka makin lebar gambar anda, h=224 adalah untuk tinggi, makin besar anda tulis angkanya, maka makin tinggi gambar anda.



Selamat mencoba ^^

Thursday 17 February 2011

@ train with love

Stasiun Padang
@train with love...sebuah status facebook yang tertulis Rabu, 16 Februari 2010. 
---------------------------------
Siang hari yang terik jam 1 an kupacu motorku ke stasiun yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat kosku. Sesampainya disana kuparkir manis Kuda besiku itu di areal Stasiun .

Aku berniat pergi pulang kampung siang itu. Pekerjaan di Padang kutinggalkan sementara.

Hari itu kosan kami benar-benar kehabisan beras. Rasa ingin bertemu Mamapun sudah membuncah. Betapa kuingat senin kemarin saat aku hendak ujian, bahkan minggunya tak bisa kuhubungi kedua orang tuaku tercinta. Pagipun di senin hai tetap tidak bisa kuhubungi. Ketakutan menyelubungi kepergianku ke kampus dikala aku akan menghadapi Remedial pertamaku selama menjalani perkuliahan di FK

Siangnya Hape ini berdering. Sebuah panggilan masuk dari no IM3 adikku. Ia menanyakan hal seputar Power Point. Aku menjawabnya, lalu minta disambungkan ke mama. Pecah tangisku, aku akhirnya bisa menghubungi mama senang rasanya. Bagaikan anak kecil kusampaikan perasaanku kepada mama. Meluncurlah kalimat ajaib itu dari mulut mama
Mama selalu doain Benny kok"
Tenang sekali rasanya, terima kasih ma....
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Siang itu diatas kereta aku tulis status itu, entah kenapa jari-jariku menari diatas keypad aku merasa ingin menulis kata -kata itu (@train with love). Awalnya aku tak tahu kenapa aku menulis kata-kata itu, tapi setelah direnungkan, mungkin karena aku akan dan ingin bertemu mama :)

Thursday 10 February 2011

Suatu hari nanti

Aku adalah seorang pria, yang menginginkan pendamping yang kan mendampingi sepanjang jejak-jejak yang ‘kan kutoreh.
Aku adalah seorang pria, yang menginginkan malaikat2 kecil yang kan menjadi penawar lelahku sepulang memeras keringat dan membanting tulang, yang kan menjadi penerus dalam perjuangan ini, perjuangan kita
Teringatku ‘kan sebuah pesan dari seorang sahabat. Ia berkata pendidikan pertama pada seorang anak adalah dengan memilihkan ibu baginya..
Maka dari itu aku memilihmu..
Sungguh aku mencintaimu
Aku ingin bisa bersamamu
Menemani sisa hidup yang Allah anugerahkan
Yang ‘kan melantunkan ayat2Nya yang menyejukkan jiwaku ketika aku pulang dari amanah2ku
Yang ‘kan membuatkanku secangkir teh hangat, yang menghagatkanku ketika aku begitu dingin terhadapmu.
Yang ‘kan membuatkanku segelas teh dingin, yang kan menyejukkan hatiku ketika emosiku menutup mataku akan begitu berharga dan baiknya dirimu
Tapi, aku berharap ketidak baikan ku kepadamu tak akan terjadi..
Karena aku sungguh mencintaimu..
Suatu hari nanti akan kusampaikan jika sosokmu telah sah dan ada menjadi pendampingku..
Dan aku berharap Allah ridho padaku, padamu, pada kita..
Suatu hari nanti, percayalah, Insya Allah..

Senandung perpisahan


Maka menari lincahlah takdir di pelupuk mata

Pertemuan demi pertemuan

Perpisahan demi perpisahan

Kadang ada derai tawa dan kadang ada sebasah tangisan

Andai semua tidak pernah terjadi

Andai aku tidak pernah disini

Penuh sesak dengan andai-andai lainnya

Aku dihadapkan pada kenyataan

Yang datang haruslah pergi

Wednesday 9 February 2011

Belajar dari sosok Umar bin Khathtab r.a.



Suatu ketika Umar bin Khaththab r.a.menjadi Imam dalam Shalat shubuh. Ia membaca surat Yusuf dan ketika sampai pada ayat:

“...Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku..” (QS.Yusuf(12):86).

Ia menangis terisak-isak sehingga suaranya tidak lagi terdengar ke belakang

Sungguh berat amanah Sahabat Rasul yang satu ini, banyak masalah yang ia hadapi, kepadanyalah masyarakat mengadukan masalah mereka. Sungguh bahkan disuatu pinggiran ketika beliau meronda terdengar tangisan suara anak, tampak seorang ibu memasak air untuk menenangkan anak-anaknya seakan-akan sang ibu hendak membuat makanan. Sang ibu menyalahkan sang khalifah karena tidak mengetahui nasibnya, yang Notabenenya adalah satu diantara banyak rakyatnya. Betapa tergugah hati Umar ia bawa sendiri keperluan untuk ibu ini tidak memberatkan ajudannya...(Berucap tasbih dalam hatiku..Subhanallah)

Sahabat sekalian, inilah potret pemimpin masa lalu, seorang yang membaktikan dirinya melayani rakyatnya.

Sahabat, bukan kuminta para pemimpin melakukan yang sama seperti Umar, meronda diperbatasan negeri, atau hanya kota tempat tinggal si peminmpin. Yang kuinginkan adalah sosok pemimpin yang dapat memperhatikan rakyatnya dengan sebenar-benar perhatian dan senantiasa pengertian.

Sungguh aku rindu ada pemimpin di negeriku indonesia ini ada pemimpin yang mau mendengar keluh kesah rakyatnya, yang menyikapinya dalam sebuah aksi nyata, biar ia diam, tapi langsung menyegerakan memberikan hak rakyatnya, daripada berbicara tapi tak kunjung menyegerakan hak rakyatnya..

Aku rindu teramat rindu pemimpin malu mengambil gaji yang menjadi haknya bila ia tidak bisa memberikan yang terbaik untuk rakyatnya..karena hak hanya boleh didapatkan setelah kita menunaikan kewajiban..karena sungguh kita semua Manusia hanyalah seorang “Hamba

Tuesday 8 February 2011

Masih adakah cinta untukku?



Seakan hati ini beresonansi. Panggilan hati membuat hati-hati ini semakin akrab. Aku mungkin pernah sangat menjauh, dan kalian tak sampai hati menegurku. Tapi cinta kalian membuat aku kembali lagi, tentunya atas izin-Nya.

Masihkah kan kukecap lagi cinta itu? Masihkah ada cinta untukku?

Pertanyaan itu mengalir di benakku.

Terkadang kalian terlalu akrab satu sama lain..terkadang aku tak bisa menyamai pembicaraan kalian, sahabat, apakah hatiku kini tak lagi beresonansi? Adakah ia kini berbeda?

Mungkin tak tepat kutanyakan pada kalian, toh Allah lah yang menitipkan hati ini padaku...

Doakan agar hati ini kembali sesuai fitrah

Sahabat, ingin aku sampaikan aku mencintai kalian

Tapi jujur, bibirku kelu mengatakannya dihadapan kalian

Sahabat, bolekah aku panggil kalian dengan sebutan “Saudaraku”?

Bumi Cinta, Februari 2011